Masjid Agung |
Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera
Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera
setelah Medan.
Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar
di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya,
yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9
juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya".
Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit
Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan
sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni
682 Masehi, menjadikan
kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia.
Di dunia Barat,
kota Palembang juga dijuluki Venice of the East("Venesia dari
Timur"). Kota Palembang, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Selatan, dalam
5 tahun terakhir mengalami kemajuan yang begitu pesat. Infrastruktur, sarana
dan prasarana tersedia, investasi marak, roda pereekonomian terus menggeliat.
Kondisi ini tak pelak menjadikan Palembang sebagai salah satu kota tujuan di
tanah air. Baik untuk sekedar berkunjung maupun untuk mencari peluang usaha.
Secara status pun, Palembang sudah menjadi kota yang
metropolis. Indikator suatu kota dikatakan metropolis antara lain ditinjau dari
segi kepadatan penduduk, tingkat perekonomian, ketersediaan sarana dan
prasarana serta variabel-variabel penunjang lain. Dalam konteks ini, Palembang
sudah memenuhi kriteria sebagai kota metropolis. Penduduknya sudah melampaui 1
juta. Dengan asumsi pertumbuhan penduduk 5 persen per tahun, diperkirakan Jumlah
penduduk Kota Palembang tercatat sebanyak 1.611.094 jiwa. Ini adalah hasil
pemuktahiran penduduk di 16 kecamatan per 19 Juni 2010 lalu.
Geliat perekonomiannya pun terus menunjukkan tren yang
positif. Investasi marak karena ditunjang dengan sarana dan prasarana yang
memadai sehingga memberikan rasa aman dan percaya bagi para investor.
Dan memang, merujuk kepada kota-kota yang sudah terlebih
dahulu menjadi kota bertaraf internasional, seperti Jakarta, Medan dan
Surabaya, keinginan untuk menjadikan Palembang menjadi kota bertaraf internasional
merupakan suatu keniscayaan. Even-even dan pertemuan internasional sudah banyak
digelar di Palembang. Infrastruktur, sarana dan prasarana, seperti jalan,
jembatan, pusat perbelanjaan, kompleks perkantoran, hotel berbintang serta
restoran menjamur. Khusus untuk jembatan, tidak lama lagi pembangunan jembatan
Fly Over Simpang Polda akan segera rampung, disusul kemudian dengan rencana pembangunan
Jembatan Musi III.
Selain itu, Palembang telah pula memiliki Bandar Udara
bertaraf internasional, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB II). Bandara ini
bahkan mendapat penghargaan sebagai bandara terbaik kategori pelayanan prima
dari Kementrian Departemen Perhubungan beberapa waktu lalu.
Dalam konteks pendidikan, Palembang punya dua sekolah
kejuruan bertaraf internasional, yakni SMKN 4 dan SMKN 6. Di bidang kesehatan,
pelayanan kesehatan berkualitas, sarana dan prasarana memadai. Rumah Sakit
Palembang Bari contohnya. Sempat akan ditutup pada 2003 karena lebih banyak
merugi, secara bertahap rumah sakit milik pemerintah ini terus berkembang. Yang
teranyar adalah ditetapkannya RSUD Bari sebagai rumah sakit kelas B dari
Departemen Kesehatan karena dipandang memenuhi kelayakan dari segi sarana dan
prasarana serta layanan kesehatan. Artinya, secara umum, upaya untuk menuju
rumah sakit bertaraf internasional telah mengarah pada track yang
benar.
Selain itu, Palembang telah pula memiliki beberapa puskesmas
swakelola. Seperti Puskesmas Merdeka, Dempo, Plaju, Pembina di Kelurahan 8 Ulu,
Puskesmas 4 Ulu, 7 Ulu, Ariodillah, Sei Selincah, Kenten dan Puseksmas Gandus.
Puskesmas swakelola artinya puskesmas yang mengelola sendiri administrasi dan
keuangannya, termasuk pengadaan sarana dan prasarana tanpa harus dibiayai APBD
lagi. Ini merupakan suatu modal dasar dan menjadi faktor penguat menuju
kemandirian masyarakat.
Pembangunan pasar modern untuk menjembatani kebutuhan para
pendatang pun terus berjalan. Selain mal-mal yang sudah ada seperti Mal PTC,
Palembang Square, Palembang Indah Mall, pemerintah pun membangun pasar retail
di Jakabaring. Tak lama lagi juga akan dibangun pasar terapung berkonsep
pariwisata guna menarik wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung. Dibidang
pariwisata, program Visit Musi 2008 yang dilaunching pada 5 Januari 2008 lalu
sukses menarik perhatian mancanegara. Terbukti dengan partisipasi aktif
negara-negara luar tersebut dalam even-even selama perhelatan Visit Musi 2008.
Tak hanya pembangunan secara fisik, pembangunan mental
masyarakat pun mendapat prioritas. Pencanangan gerakan Seribu Satu Masjid
(Gessid) merupakan salah satu upaya dari sekian banyak yang upaya yang telah
dilakukan.
1.
Potensi Kota Palembang
Letak Kota Palembang yang strategis, pada lintasan
utara-selatan Pulau Sumatera dan Selat Malaka secara faktual akan mempengaruhi
tingkat interaksi dengan kota-kota lain. Hal ini ditunjang dengan keberadaan
Bandara SMB II yang melayani penerbangan internasional sehingga membuka peluang
bagi warga Kota Palembang mendapatkan akses langsung dengan kota-kota
internasional.
Daerah sekitar Palembang,
seperti Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin, terutama menyangkut sumber daya energi
dan terpenuhinya kebutuhan sehari-hari, juga dapat memacu pertumbuhan industri
dan perdagangan/jasa di kota ini.
Belum
lagi dari segi luas wilayah yang masih sangat prospektif bagi rencana
pengembangan sektor stratregis yang didukung dengan tersedianya infrastruktur
penunjang seluruh aktivitas kota.
Sejarah Kota Palembang sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya yang
sarat dengan warisan sejarah dan budaya serta objek wisata di sekitar Sungai
Musi, sejatinya tentu akan menambah dan memperkuat daya tarik kota Palembang
sebagai tujuan wisata internasional.
2. Skenario
Pengembangan Kota
Guna mencapai kota bertaraf internasional sekaligus memacu
pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya akan mengangkat kesejahteraan
masyarakat, telah disiapkan beberapa skenario pengembangan kota yang
ditikberatkan pada beberapa aspek.
a. Mempercepat dan mendistribusikan kegiatan kota ke
kawasan yang berpotensi untuk berkembang, sehingga di kawasan pusat kota tidak
lagi terjadi pemusatan kegiatan ekonomi. Hal ini dilakukan dengan memacu
pertumbuhan kawasan-kawasan potensial dan strategis, yaitu dengan mengembangkan
fasilitas perdagangan, wisata dan sistem transportasi di wilayah yang dilalui
Jalur Lintas Timur Sumatera, Bandara, Pelabuhan Samudera Tanjung Api-Api dan
jalur sungai; melengkapi dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, sarana dan
prasarana dasar secara berimbang.
b. Pengembangan kota dilakukan secara bertahap
berdasarkan skal prioritas. Penyusunan skala prioritas dilakukan dengan
menggunakan beberapa parameter penilai. Antara lain melalui peningkatan
kualitas infrastruktur kota yang meliputi peningkatan akses antara kawasan yang
berpotensi untuk dikembangkan, drainase, transportasi, persampahan, sanitasi
dan lingkungan. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kesempatan berusaha
serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
3.
Agenda Pembangunan Kota Palembang Masa Depan
3.1. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat,
melalui kegiatan :
a.
Penyelarasan ketersediaan lapangan pekerjaan dengan
pertumbuhan angkatan kerja.
b. Menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui
penyediaan prasaranaa dan sarana yang memadai.
c. Mengurangi tingkat ketergantungan terhadap produk
dan komoditas antar daerah maupun negara lain melalui optimasi kualitas dan
diversifikasi produk daerah.
3.2.
Memaksimalkan kualitas pelayanan masyarakat, melalui kegiatan :
a. Pengendalian dan penyediaan sarana prasarana
lingkungan permukiman kumuh terutama yang terdapat di pusat kota dan bantaran
sungai.
b. Pengoptimalan pelayanan pendidikan dan kesehatan
masyarakat. Peningkatan kualitas keamanan dan ketertiban kota.
3.3.
Mengoptimalkan Pengelolaan sumber daya air, baik untuk menanggulangi
efek genangan maupun penyediaan bahan baku air bersih, melalui kegiatan :
a.
Pembangunan yang dilakukan dengan berwawasan
lingkungan.
b.
Mengoptimalkan pemeliharaan drainase yang ada.
c.
Penambahan jumlah kolam retensi.
d.
Pengembangan konsep drainase terpadu dan penetapan
area konservasi rawa.
e.
Mulai melaksanakan sistem polder dan pompa pada
lokasi-lokasi tertentu.
3.4.
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Transportasi, melalui kegiatan :
Percepatan
penyebaran area pusat kegiatan kota (CBD).
a. Pengembangan kawasan dan tata ruang kota dalam
mengantisipasi kebutuhan ruang dan pola perubahan pengembangan kota
internasional.
b. Meningkatkan keterpaduan penggunaan lahan dengan
sistem transportasi dan aksesibilitas antarwilayah.
Visi : "Menjadikan Palembang kota
yang dapat di banggakan di dunia Internasional"
Misi :
1. Meningkatkan
sumber daya manusia yang berkualitas serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan peran serta
masyarakat dalam meningkatkan pembangunan.
3. Meningkatkan
sarana dan prasarana perkotaan dan kualitas lingkungan sesuai dengan rencana
tata ruang yang berkelanjutan.
4. Mendorong
peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui investasi sektor industri, perdagangan
dan jasa serta peningkatan jejaring kerja antar daerah baik dalam negeri maupun
luar negeri dengan memberikan kemudahan perizinan dan fasilitas lainnya.
5. Menciptakan
lapangan kerja baru untuk mencukupi kebutuhan tenaga kerja dalam upaya
mengurangi pengangguran.
6. Melanjutkan
reformasi birokrasi baik secara cultural maupun structural untuk meningkatkan
pelayanan publik kepada masyarakat.
7. Meningkatkan
keamanan dan ketertiban masyarakat secara adil dan merata serta mendorong
terlaksananya penegakan hukum.
8. Melestarikan
sejarah dan budaya.
9. Menjalin
hubungan kerja sama yang baik antara masyarakat dengan pemerinta dan juga para
pengusaha setempat.
Tujuan
: "Mewujudkan masyarakat yang sejahtera dalam lingkungan yang Bersih, Aman,
Rapi dan Indah"
Benteng Kuto Besak |
Jembatan Ampera |